Koperasi dalam sejarahnya sebagai organisasi modern dideklarasikan sebagai deklarasi kesetaraan umat manusia. Hal ini terlihat dalam deklarasi koperasi sebagai organisasi pada 1844, di Rochdale, Inggris.

Dari 28 orang buruh perempuan dan pria pertama-tama bukan mendeklarasikan berdirinya badan usaha ekonomi, namun mendeklarasikan diri sebagai masyarakat baru yang setara dalam The Rochdale Society of Equitable Pioneers. Deklarasi para pioner masyarakat setara dari Rochdale.

Kesetaraan ini memang menjadi inti ajaran nilai koperasi. Ini adalah nilai utama koperasi. Sebab orang koperasi percaya bahwa pengakuan terhadap nilai kesetaraan adalah yang memungkinkan sebuah relasi sosial yang adil dan bermartabat dapat dijalin. Baik perempuan maupun laki-laki, tua atau muda, Kristen atau atheis sekalipun.

Orang koperasi tak hanya menyibukkan diri dalam slogan, tapi mempraktekkannya dalam keseharian. Orang koperasi dari sejak awal menolak segala bentuk perlakuan diskriminatif, baik atas dasar suku, agama, ras, golongan, interes politik, atau  status sosial apapun. Ini termanifestasi dalam nilai-nilai yang diakuinya, sebagai jatidiri dari gerakan koperasi.

Orang koperasi menolak secara terbuka pengambilan keputusan bisnis atau perusahaan dengan dasar kepemilikkan modal. Untuk itu, berapapun besar modal yang ditanamkan dalam perusahaan koperasi, maka hanya memiliki hak satu suara dalam pengambilan keputusan. Berlaku bagi perempuan maupun laki laki.

Koperasi itu dalam bahasa Jermannya adalah der Genossenschaft. Berasal dari kata Genosse atau kawan, sebuah rekognisi atas relasi sosial kesetaraan bagi semua.

Jenis kata sandang “der” koperasi adalah feminin, der Genossenschaft menurut Profesor Ferdinand Tonnies (1884) adalah sebuah jenis masyarakat masa depan. Melampaui jenis masyarakat paguyuban (gesellschaft) dan patembayan (gemeinschaft).

Masyarakat koperasi, der genossenschaft adalah masyarakat modern yang kontraktual, namun terikat kuat oleh nilai-nilai universal, seperti kesetaraan dan keadilan. Dan, bukan bertujuan mengejar keuntungan, melainkan mengejar kesejahteraan bagi semua, bukan segelintir orang.

Gerakan koperasi adalah gerakan kesetaraan, bagi semua untuk kepentingan semua. Koperasi tempatkan kapital hanya sebagai pembantu, bukan sebagai penentu.

Sebagai perkumpulan yang berbasis orang dan hargai kesetaraan inilah koperasi hakekatnya menentang sistem kapitalisme yang perankan modal sebagai penentu kebijakan.

Suroto

Ketua AKSES (Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini